Saya Tidak Setuju GOLPUT, Anda?

10 April 2009
Berkuliah di bidang eksakta, bukan berarti membuat saya tidak peka akan kondisi bangsa.
Walau memang saya akui...saya tidak suka POLITIK.

PEMILU.

Ya...yang katanya pesta demokrasi ini memang sedang sangat populer...Jelas....tanggal 9 April 2009 diadakan pemilu...bukan pemilihan presiden..tetapi caleg.


Santer terdengar disana sini sebuah kata yang meresahkan negara....
GOLPUT



Semua masyarakat yang menilai PEMILU tahun ini buruk (dari segi calon legislatif,partai, maupun pemimpin yang akan dipilih) lebih memilih untuk GOLPUT atau tidak mnyumbangkan/memberikan suara sama sekali.

Mari kita lihat sejarahnya...konon sejak tahun 1955 Golput sudah muncul dalam ajang pemilu pertama negara ini saat itu, akan tetapi saat itu Golput lebih diartikan sebagai ketidaktahuan masyarakat tentang pemilu. Maka banyak diantara mereka yang tidak menggunakan hak politisnya saat itu.


Golput,menurut saya, bukanlah sebuah pilihan yang baik.
Golput bukanlah solusi.
Ketika bingung menetapkan suatu pilihan,tidak semestinya kita angkat tangan tanpa berusaha mencari yang paling tepat, bukan?


Golput itu tercipta....oleh orang2 yang menganggap ini adalah sebuah solusi,namun bila dicari kekonkretannya hasilnya nihil.

Menurut referensi...Golput itu ada tiga macam;
-golput karena bingung melihat kontestan pemilu, kelompok ini sangat banyak jumlahnya, tetapi kelompok ini ketika diberi penjelasan akan kembali ke jalan yang benar.
-golput karena kecewa. Inilah adalah barisan sakit hati, jumlahnya sedikit, tetapi walaupun telah diberi tahu dan diterangkan, mereka tetap ngotot menolak pemilu.
-golput karena alasan ideologis. Inilah yang paling berbahaya. Dan golput idiologis ini terbagi dua, yang mengusung bendera Islam, dan yang mengusung paham sekuler/liberal.

Masyarakat kecewa dengan hasil kerja para penguasa yang tidak dengan segera mengubah nasib mereka...mereka kecewa dengan kekorupan dan keserakahan para wakil rakyat terdahulu...
mereka mengibaratkan....partai2 itu makanan. mereka pun menganggap partai itu haram dipilih (karena kekorupsian atau hal lain yang membuat masyarakat antipati terhadap partai)...bila disediakan 38 makanan haram....tentu saja mereka memilih untuk menolak...mau diberi tahu apa pun mereka tetap berpegang teguh pada pendirian mereka.HARAM.Tidak boleh dipilih.


Banyaknya partai yang berlaga di kancah pemilu..
masyarakat tentu bingung....
begitu banyak pilihan..janji di sana sini....
akhirnya mereka bingung dan memilih untuk tidak memilih sama sekali karena memang tidak pun tidak menentukan pilihan.
Mereka mengibaratkan, partai2 adalah Salesman produk susu. A menyebutkan susu mereka rendah lemak. B tinggi kalsium. C murah terjangkau dan enak. D tersedia bermacam rasa. E langsung dari sapi tak tersentuh tangan manusia. F tidak mengandung pengawet. G,H,I,J......mereka bingung karena begitu banyak keuntungan dan kelebihan yang diumbar dalam waktu yang sama.......mereka bingung,pusing,,stress....dan akhirnya memilih untuk tidak usah membeli susu sama sekali, daripada terus diganggu degan pikiran...susu mana yang lebih baik untuk keluarga saya...Golongan seperti ini benar2 butuh pemandu untuk membuat mereka mau berpikir lagi sehingga dapat menentukan pilihannya.



Ya..beginilah kondisi bangsa kita dari teropong saya...


banyak teman yang saya tanya...
"sudah menetapkan pilihan untuk tanggal 9 april?"
beberapa dari mereka menyatakan..."GOLPUT saja"
saya tanya kembali,"kenapa golput?tidak bisakah menentukan mana yang lebih baik?"
mereka beralibi..."dari pada gue yang dosa gara2 salah milih pemimpin,mending ga milih..."

that's it.

Pendapat saya....ingat,ini pendapat saja....

a. orang yang memilih GOLPUT bukanlah warga negara yang baik.
oke2....saya tahu, cara untuk menjadi warga yang baik tidak hanya dapat dilakukan dengan mencontreng pilihan saat pemilu. Tapi ini merupakan suatu moment...moment untuk kita berperan...sebagai masyarakat madani yang ikut berpasrtisipasi aktif dalam setiap kegiatan perpolitikan negara. Terkadang saya juga heran..masyarakat demo di sana sini ketika mereka tidak diikutsertakan dalam setiap keputusan negara,....masayarakat menuntut untuk ikut berperan....sekarang.....diberi kesempatan besar.PESTA DEMOKRASI. di mana keputusan berada di tangan rakyat...beberapa dari mereka memilih golput atau tidak ikut serta.apa sih maunya?


b. orang yang memilih GOLPUT karena merasa berdosa bila salah pilih adalah seorang yang tidak percaya pada pemimpin.
Jelas...dalam suatu kaum...diperlukan sekali seorang pemimpin. Pemilu adalah salah satu cara memilih seorang pemimpin. daripada GOLPUT, kenapa tkita tidak mencari?. MENCARI mana yang terbaik dari yang *mungkin* tidak baik itu. sambil mencari kita berdoa, semoga pilihan kita tepat...... percayakan saja pada beliau.... karena untuk menjadi kandidat calon yang dipilih saja pasti ada prosedurnya....percayakan saja sambil mengucap Basmallah. Toh, saya, sebagai masyarakat dan mahasiswa, kita....akan mengawasi kerja mereka. ya kan?



Saya tekankan sekali lagi, saya memang tidak suka politik. Politik itu penuh dengan sikut menyikut dan politik itu rawan kejahatan.>>menurut saya

wacana di atas.murni pendapat saya.pemikiran saya.

saya yang mau tidak mau akan tetap mengawasi dan mengikuti perkembangan perpolitikan nasional hanya dapat berpendapat seperti wacana diatas tersebut.

intinya,
SAYA TIDAK SETUJU DENGAN GOLPUT.
JADILAH WARGA NEGARA YANG AKTIF.
GUNAKAN HAK PILIH ANDA SEBAIK-BAIKNYA UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK
.


"Indonesia....kebangsaanku...bangsa dan tanah airku...marilah kita berseru...Indonesia bersatu...."


2 comments:

  1. Unknown said...:

    kemaren gw golput lo. tapi gw ga masuk golongan mana2 tuh. gw golput gara2 telat daftar. hahahaha

  1. spica arumning said...:

    ah.payahhh....

    sayang kan...

    hhahahaha

Post a Comment