Syukur Adalah Takwa dan Amal Sholeh

29 June 2011
Man jadda wa jadda...

Tadi pagi saat bangun tidur, saya berpikir. Ya Allah..betapa banyak sekali yang sudah Allah berikan untuk saya...
Semua yang Allah beri tidak ada yang buruk...Saya masih bisa bernafas...Masih bisa berjalan...
Alhamdulillah...

Saya mau sedikit cerita lagi (yaa oke, mungkin ini memang masalah duniawi...)
Saya lagi hectic mau kolokium, jadi maaf ya isinya luapan hati semua...
Semua ini tentang Tuhan saya, Allah, yang sangat mengerti saya :)
Allah seakan ikut senang kalau saya senang..
Allah ingin saya senang..
hihi


And The Story Goes......

Dulu, waktu saya kecil. Saya berkulit agak gelap, dibanding kakak dan adik saya. Ibu saya putih, bapak saya memang berkulit agak gelap. Padahal saya adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga saya. Kalau ada orang yang bertamu ke rumah, saya malu, takut dibilang anak kampung hahaha

HEY INI SERIUS
Yang bilang ini sepele, terserah.
Tapi mungkin kalian memang tidak pernah merasakannya.

Waktu kecil dulu, saya punya dua sisi yang jelas-jelas berbeda.
Di satu sisi, saya anak yang sangat cerdas dan aktif (hampir selalu rangking 1, IQ superior, piala berderet di lemari rumah, ikut ekskul sana sini).
Di satu sisi saya anak yang sangat rendah diri (huhu)...sering dibully sama kakak sendiri..
Dia suka bilang saya anak kampung karena kulit hitam dan rambut kebule-bulean saya (ya! saya memang suka bermain di luar) x_x

Maka, setiap selesai sholat, saya berdoa..
"Ya Allah...aku mau putih ya Allah...aku malu kulit aku item :("
Setiap selesai sholat...sampai kadang-kadang menangis...malu..

Lama sekali Allah belum kunjung mengabulkan permintaan saya..sampai akhirnya, saya baligh, dan memakai kerudung (ya, insya Allah kalau masalah ini, saya sudah tahu hukumnya dari kecil). Sampailah beberapa tahun kemudian...kulit saya menjadi putih... :)
Haha.
Saya merasa Allah sangat baik pada saya...Allah tidak ingin saya tidak mendapat pelajaran dari semua yang terjadi di hidup ini...
Allah akhirnya menjawab doa saya dengan kerudung ini :)
Sekarang, saya adalah anak terputih di keluarga.



Syukur

Syukur artinya berterima kasih atas segala yang terjadi pada hidup..
Artinya mau baik atau tidak, ya kan?
Ya...tahu, saya tahu...
Tapi saya juga manusia :(
Saya sering lalai..
Sering lupa..
Sahabat Umar bin al-Khaththab ra pernah mendengar seseorang berdo’a, “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan yang sedikit”. Mendengar hal itu, Umar terkejut dan bertanya, “Kenapa engkau berdoa demikian?” Sahabat itu menjawab, “Karena saya mendengar Allah berfirman, “Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur” (Saba’:13), makanya aku memohon agar aku termasuk yang sedikit tersebut.”

Hingga hari ini saya masih mencoba menjadi orang yang bisa bersyukur..

Dalam urusan akhirat dan ibadah, lihatlah orang-orang di atas kamu, agar kamu terpacu..
Dalam urusan duniawi, lihatlah orang-orang di bawah kamu, agar kamu bersyukur...

Di post sebelumnya, kesannya saya tidak bersyukur ya?
Oke, pembaca...saya bukannya tidak bersyukur...tapi saya memang mau mengangkat sisi STOP BULLYING SI GEMUK nya.. jadi, jangan salahkan saya ya, karena memang maksudnya beda, hal yang mau diangkat memang beda...hehe (lalalaaaa)

Begitu pula di cerita di atas tadi, tentang keinginan saya menjadi putih..
Seperti saya tidak bersyukur atas apa yang Allah telah berikan..oh bukan begitu sungguh..

Tapi saya percaya kalau siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia...
Saya percaya pada man jadda wa jadda...
Saya percaya bahwa saya
- Harus bersyukur bila mendapat nikmat
- Harus berusaha dan meminta hanya pada Allah untuk mendapat nikmat
- Harus menjaga nikmat pemberian Allah
- Harus bersabar dan ikhlas bila tidak mendapat nikmat

Jadi, saat saya mau sesuatu saya meminta dan berusaha...Bila mendapatkan saya bersyukur dan menjaganya dengan baik, dan bila Allah tidak memberi, saya harus bersabar dan ikhlas, karena akan ada penggantinya yang jauh lebih baik. Hanya Allah yang tahu.

Dalam pandangan Sayid Quthb, ayat “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur” merupakan sebuah pernyataan akan kelalaian hamba Allah SWT dalam mensyukuri nikmat-Nya, meskipun mereka berusaha dengan semaksimal mungkin, tetapi tetap saja mereka tidak akan mampu menandingi nikmat Allah SWT yang dikaruniakan terhadap mereka yang tidak terbilang. Allah berfirman, “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah niscaya kalian tidak bisa menghitungnya”. Oleh karenanya, sungguh sangat ironis dan merupakan peringatan bagi mereka yang tidak mensyukurinya sama sekali.

Ya Allah..tampaknya saya memang kurang bersyukur..
Dibanding apa yang kau beri, semua amal sholeh yang saya lakukan untukMu tidak akan pernah cukup...


Ibnul Qayyim merumuskan tiga faktor yang harus ada dalam konteks syukur yang sungguh-sungguh, yaitu:
1. Dengan lisan dalam bentuk pengakuan dan pujian
2. Dengan hati dalam bentuk kesaksian dan kecintaan
3. Dengan seluruh anggota tubuh dalam bentuk amal perbuatan.

Untuk implementasi, shalat seseorang merupakan bukti syukurnya, puasa dan zakat seseorang juga bukti akan syukurnya, segala kebaikan yang dilakukan karena Allah adalah implementasi syukur. Intinya, syukur adalah takwa kepada Allah dan amal shaleh, seperti yang disimpulkan oleh Muhammad bin Ka’ab Al-Quradhi.

Ibnul Qayyim menambahkan: “Syukur termasuk kedudukan yang paling tinggi dan lebih tinggi -bahkan jauh libih tinggi- daripada kedudukan ridha. Di mana sifat ridha masuk dalam syukur karena mustahil syukur ada tanpa ridha.” Hal ini bisa diteladani dari sebuah Hadits yang diriwayatkan Aisyah ra. Aisyah ra meriwayatkan, “Nabi SAW bangun di malam hari sampai pecah-pecah kedua kaki beliau lalu ‘Aisyah berkata: ‘Ya Rasulullah kenapa engkau melakukan yang demikian padahal Allah telah mengampuni dosamu yang telah lewat dan akan datang?’ Beliau menjawab: ‘Apakah aku tidak suka menjadi hamba yang bersyukur?’”

Terlepas dari pengertian dan pemahaman masalah syukur di atas, walau terasa sulit – sebab sudah di nash dalam KitabNya, walau terasa berat – sebab harus melewati tiga tahapan secara lahir dan batin, rasanya tak pantas jika kita menyerah dalam berjuang menjadi hamba yang penuh kesyukuran. Dan setidaknya ini bisa dimulai dengan sering memanjatkan doa meminta pertolongan kepada Allah agar menjadi hamba yang bersyukur. Hal ini sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabat Mu’adz bin Jabal ra., Beliau bersabda“Hai Muadz, sungguh aku sangat mencintaimu. Janganlah engkau tinggalkan setiap selesai sholat untuk membaca do’a, “Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa berzikir (mengingatiMu), mensyukuri (segala nikmat)Mu, dan beribadah dengan baik”. (HR. Abu Daud dan Nasa’i).

*NB: semua hadits dikutip dari tulisan-tulisan Ustadz.Faizunal Abdillah


Ya Allah...jadikanlah kami hambaMu yang senantiasa bersyukur atas nikmatmu...
Hanya kepadamu kami meminta...
Kabulkanlah doa-doa kami...

mari kita sama-sama berusaha, teman-teman...

Big is Beautiful, Uh Huh?

Sebelumnya, saya minta maaf bila menyakiti hati para pembaca.
Tapi yakinlah..
PENGALAMAN ORANG LAIN ADALAH GURU TERBAIK
:p


Siapa sih yang Mau Jadi Gemuk?

Ya!
Tidak ada yang mau menjadi "gemuk/gendut/gembrot".
Lihat, 3 kata itu saja buruk sekali bila diucapkan...
Coba kamu ucapkan 3 kata itu sambil tersenyum. Ngga bisa kan? haha.
Beda rasanya kalau mengucapkan kata "langsing".
A: heh gembroooot! :(
B: hai langsiiiiing :)



"Big is Beautiful" is Kinda Bullshit!

Berikut adalah beberapa ungkapan penghibur si gemuk (saya yakin, yang menciptakan kata-kata ini pasti badannya gemuk :p ):

1. Tidak masalah gemuk, yang penting sehat
Yakin?
Pernah mendengar kolesterol tinggi?dislipidemia?diabetes melitus?aterosklerosis?stroke?
Tahukah kamu, orang gemuk LEBIH BERISIKO terkena penyakit tersebut dibanding orang langsing.

2. Beauty is how you feel inside, and it reflects in your eyes. It is not something physical -Sophia Loren- ... Inner beauty akan terpancar dan mengalahkan outer beauty...

Oke kamu baik hati seperti ibu peri...tapi mukamu jelek, badanmu gemuk.
Ha.
"Who's gonna have sex with you?"
"Who's gonna know you?"haha
Bahkan melihatmu saja malas. x_x


Realita Si Gemuk

Percayalah teman-teman...
Menjadi gemuk (apalagi saat masih gadis) itu menyakitkan..terlalu banyak cibiran..
Jutek...(gimana nggak jutek, dikatain orang mulu.zzzz)
Ada ratusan alasan mengapa wanita tidak mau menjadi gemuk..
Tapi siapa yang menolak berpostur langsing?

Beberapa alasan:
- Gemuk identik dengan malas
Apalagi yang paling menyebabkan gemuk selain makan banyak dan malas bergerak?

- Gemuk sering menjadi bahan ejekan
Sakit hati lebih sakit dari sakit gigi, guys...

- Gemuk menyebabkan seseorang menjadi rendah diri
Ya menurut lo deh....

- Hampir gak ada majalah/ iklan/ sinetron/ drama/ apapun yang tujuannya hiburan, memakai model berpostur gemuk
Menandakan betapa gemuk itu tidak menyenangkan untuk dilihat :(

- Orang gemuk, sekalinya masuk TV, biasanya di acara komedi, dimana ia jadi bahan tertawaan
Jahat sekali ya..

- Gemuk itu menyusahkan orang
Makan tempat....

- Ukuran pakaian orang gemuk terbatas
Butik-butik cantik, untuk orang-orang cantik... (baca: orang langsing). karena size untuk orang gemuk benar-benar langka.

- Gemuk lebih mudah lelah
Untuk mengangkat badan sendiri saja lelah saking beratnya, bayangkan betapa lelahnya orang-orang saat mengangkat si gemuk itu pingsan.

Dan masih banyak alasan menyakitkan lainnya...



Pengalaman yang Tidak Mau Saya Ulangi Lagi

Setahun yang lalu...
BMI saya masih 26,9.
JANGAN TERTAWA!!!
huhuhuuuu

Saya juga tidak tahu mengapa bisa segemuk itu..
#nangis


ya ampun x_x
bahkan kamera aja sampe memburamkan foto saya



Eits..tapi sekarang BMI saya 22,3 loh..
HAHAHAHHAHHHAHA

fyi..
BMI (Body Mass Index) itu semacam indikator untuk mengetahui ideal atau tidak berat badan kamu..
cara ngitungnya gampang, tinggal berat badan (kg) dibagi tinggi badan kuadrat (m2).

BMI = kg/m²

BMI (kg/m²)Status Bobot
BMI < 15.0Starvation
BMI < 17.5Anoreksia
15.0 ≤ BMI < 18.5Kekurangan berat
18.5 ≤ BMI < 25.0Ideal
25.0 ≤ BMI < 30.0Kelebihan berat
30.0 ≤ BMI < 40.0Obesitas
BMI > 40.0Sangat obesitas


See?
Idealis itu manusiawi..
Semua ingin kehidupannya ideal, termasuk memiliki berat badan ideal.



Tiba pada Masa Pahit dan Berusaha Menjadikannya Sedikit Lebih Manis

Saya pernah merasakan jadi gemuk sekali...
Saya pernah menangis semalaman karena diejek teman-teman...walau mereka pada akhirnya mengatakan "saya bercanda".
Saya pernah merasa malu setiap mau beli baju, karena ukurannya jarang yang muat.
Saya pernah merasakan dipanggil "ibu" karena badan saya yang seperti ibu-ibu beranak tiga.
Saya pernah sangat merasa hidup ini tidak adil.


Lalu saya semakin sakit hati...
Semakin hari, semakin membenci diri sendiri..
Hidup penuh kebencian..
Mau bercermin malas..
Hanya menunduk saat bertemu teman baru, karena merasa, nantinya mereka juga akan mengejek saya..


Hingga akhirnya saya lelah.
Saya bosan diperlakukan seperti ini!
Ini pelecehan...mereka tidak boleh mengejek orang seberharga saya...


Dan saya berdiet.
Sukses?
Jelas.
Berat badan turun sekian kilo (disamarkan) hahahaa




Jelas keliatan turunnya kan?
tapi yaaa...emang belom ideal menengah ke bawah sih hahaa
(masih harus nurunin 3 kilo lagi)


Akhirnya..
Saya bisa merasakan berada pada angka timbangan yang dulu hanya merupakan mimpi.
Saya bisa memakai celana jeans dan bangga, seperti teman-teman lain.
Saya bisa memakai baju-baju lama saya.
Saya bisa membeli baju-baju yang saya suka (tidak lagi, apa yang ada).
Saya tidak diejek lagi
Saya sejuta kali dipuji "Spica, kamu kurusan?wahh :D"



Sure You Can Do...

Tentu saya tidak ingin kembali lagi jadi gemuk..(jangan ya Allah)
Cara: mengingat betapa sakit hatinya jadi gemuk dan banyak berdoa.

Setidaknya, saya ini anak gadis!! saya belum bersuami!! saya belum melahirkan anak!!
Haha (oh, jadi gitu alasannya, diet biar dapet jodoh super?) :P
Saya sudah ideal, tapi ideal menengah ke atas.
Saya masih mau diet (plis!) biar jadi ideal menengah ke bawah. hehe.

Bukan tidak bersyukur, jangan salah arti, karena bersyukur seharusnya menjaga pemberian Allah.
Yang penting bagaimana untuk tetap sehat.
Metode diet banyak yang sehat kok.
Memang butuh pengorbanan...tapi bukan berarti mengorbankan kesehatan :)

Intinya, menurunkan berat badan itu bukan hal yang mustahil walau memang sangat sulit..
Saya akan mengingat kata-kata ini, bila kelak, mungkin setelah saya berkeluarga lalu melahirkan anak, dan mungkin saya menjadi gemuk kembali..
Tentu agar saya bisa tetap semangat dalam menjaga idealisme saya :D



Akhir kata

Walau kenyataannya sampai saat ini, saya belum menemukan "Big is Beautiful" di dunia nyata karena banyak orang masih terlalu jahat pada orang gemuk. Tapi, tidak perlu lah mengejek kejelekan orang..Toh, tidak ada manusia yang sempurna.

Tuhan menciptakan semesta dan seisinya ini dengan adil..
Termasuk saya, kamu, kita, dan mereka.

STOP BULLYING!
*pada orang gemuk.hiks.